BAB
I
PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang
Kepemimpinan dalam kelompok menjadi hal
yang sangat strategis untuk diperhatikan
pada usaha pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan kelompok.
Kepemimpinan kelompok merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi anggota
kelompoknya untuk bertingkah laku seperti yang dikehendaki oleh pemimpin dalam
mencapai tujuan kelompok secara bersama.
Dalam
kelompok selalu ada pemimpin yang dapat menampilkan berbagai peranan, khususnya
dalam mengerakkan anggota agar melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai
tujuan kelompok. Alasan lain pentingnya kepemimpinan dalam kelompok adalah pada
berbagai kondisi masyarakat desa, maupun masyarakat kota yang satu dengan lain
sangat berbeda karakteristiknya serta cara mencapai tujuan dari kelompok itu
sendiri.
1.2
Rumusan Masalah
1. Pengertian
Peranan
2. Pengertian
Pemimpin dan kepemimpinan
3. Pengertian
kelompok
4. Peranan
Pemimpin dalam Kelompok
5. Kualifikasi
pemimpin kelompok yang efektif.
1.3 Tujuan Makalah
Dalam
penulisan makalah ini mempunyai tujuan agar pembaca dapat mengerti dan memahami
tentang Peranan Pemimpin dalam Bimbngan Kelompok secara menyeluruh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peranan
Peranan merupakan aspek yang dinamis
dari kedudukan (status). Apabila seseorang yang melakukan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan (Soekanto 1984:
237).
Analisis
terhadap perilaku peranan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan :
(1) ketentuan
peranan,
(2) gambaran peranan,
(3) harapan
peranan.
Peranan
adalah adalah pernyataan formal dan terbuka tentang perilaku yang harus ditampilkan
oleh seseorang dalam membawa perannya. Gambaran
peranan adalah suatu gambaran tentang perilaku yang sacara aktual
ditampilkan sesorang dalam membawakan perannya, sedangkan harapan peranan adalah harapan orang-orang terhadap perilaku yang
ditampilkan seseorang dalam membawakan perannya (Berlo 1961: 153).
2.2 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Slamet (2002: 29) menyebutkan bahwa
kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada umumnya untuk
mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Selanjutnya dikemukakan oleh Slamet (2002: 30) bahwa kepemimpinan
penting dalam kehidupan bersama dan kepemimpinan itu hanya melekat pada orang
dan kepemimpinan itu harus mengenal kepada orang yang dipimpinnya. Hal ini
berarti harus diakui secara timbal balik, misalnya sasaran yang dipimpin harus
mengakui bahwa orang tersebut adalah pemimpinnya.
Kepemimpinan adalah suatu upaya untuk
mempengaruhi pengikut bukan dengan paksaan untuk memotivasi orang mencapai
tujuan tertentu. Kemampuan mempengaruhi erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan
dari para anggotanya (Gibson 1986: 334) Hubungan pemimpin dengan anggota
berkaitan dengan derajat kualitas emosi dari hubungan tersebut, yang mencakup
tingkat keakraban dan penerimaan anggota terhadap pemimpinnya. Semakin yakin
dan percaya anggota kepada pemimpinnya, semakin efektif kelompok dalam mencapai
tujuannya. Dalam hubungan pemimpin dengan anggotanya perlu diperhatikan
antisipasi kepuasan anggota dan harus dipadukan dengan tujuan kelompok,
motivasi anggota dipertahankan tinggi, kematangan anggota dalam pengambilan
keputusan dan adanya tekat yang kuat dalam mencapai tujuan ( Slamet 2002: 32).
Faktor-faktor penting yang terdapat dalam
pengertian kepemimpinan:
(1) Pendayagunaan
pengaruh,
(2) Hubungan antar manusia,
(3) Proses komunikasi dan
(4) Pencapaian suatu tujuan.
Kepemimpinan tergantung pada kuatnya pengaruh
yang diberi serta intensitas hubungan antara pemimpin dengan pengikut (Ginting
1999: 21) Siangian S (1999: 208) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang telah
dikenal secara luas yaitu:
a.
Demokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang
mengarah kepada pengambilan keputusan sebagai keputusan bersama dari seluruh
anggota sistem sosial yang bersangkutan.
b.
Otokrasi yaitu gaya kepemimpinan yang mengarah
kepada pengambilan keputusan tergantung kepada pemimpinnya sendiri.
c.
Laissez faire, yaitu gaya kepemimpinan yang
menyerahkan pengambilan keputusankepada masing-masing anggota sistem sosial itu
sendiri.
Gaya kepemimpinan yang ada dalam suatu
kelompok atau masyarakat tergantung pada situasi yang terdapat pada kelompok/
masyarakat tersebut. Dalam situasi yang sangat menguntungkan atau sangat tidak
menguntungkan cenderung gaya kepemimpinannya bersifat otoriter. Pada situasi
dimana hubungan antara anggota dengan pemimpinnya sedang-sedang saja atau
anggota kelompok sangat dipentingkan maka gaya kepemimpinan lebih diarahkan pada
gaya kepemimpinan demokratis.
2.3 Pengertian Kelompok
Webster (1973)
mengemukakan bahwa kelompok adalah dua atau lebih benda atau orang yang
membentuk suatu pola atau suatu unit pola, suatu kesatuan orang-orang atau
benda-benda yang membentuk suatu unit yang terpisah, suatu himpunan, suatu
persatuan, suatu kumpulan obyek yang mempunyai hubungan, kesamaan, atau
sifat-sifat yang sama. Interaksi dalam kelompok akan meningkat bila
anggota-anggota kelompok mempunyai masalah yang sama dan berusaha memecahkannya
secara bersama-sama sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi.
2.4
Peranan Pemimpin dalam kelompok
Seorang pemimpin harus dapat melakukan
sesuatu bagi anggotanya sesuai dengan jenis kelompok yang dipimpinnya. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin untuk dapat mendinamiskan
kelompok yaitu:
(1) mengidentifikasi
dan dan menganalisis kelompok beserta tujuannya,
(2)
membangun struktur kelompok,
(3) inisiatif,
(4) usaha pencapaian tujuan,
(5) mempermudah komunikasi dalam kelompok,
(6) mempersatukan
anggota kelompok, dan (6) mengimplementasikan filosofi. (Slamet 2002: 34).
Robinson
dalam (Ginting 1999: 26-27) Para ahli mengemukakan bahwa peranan yang perlu
ditampilkan pemimpin adalah:
1. mencetuskan
ide atau sebagai seorang kepala,
2. memberi informasi,
3. sebagai
seorang perencana,
4. memberi
sugesti,
5. mengaktifkan anggota,
6. mengawasi kegiatan,
7. memberi semangat untuk mencapai tujuan,
8. mewakili kelompok
9. Memberi
tanggung jawab,
10. menciptakan rasa aman dan
11. sebagai
ahli dalam bidang yang dipimpinnya..
Secara umum pemimpin kelompok
dituntut untuk dapat memainkan peranannya sebagai berikut:
1. Pemimpin
kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan langsung
terhadap kegiatan kelompok. Campur tangan ini meliputi, baik hal-hal yang
bersifat isi dari yang dibicarakan maupun mengenai proses.
2. Pemimpin
kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam
kelompok itu, baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan
kelompok.
3. Jika
kelompok itu tampaknya kurang menjurus kearah yang dimaksudkan maka pemimpin
kelompok perlu memberikan arah yang dimaksud.
4. Pemimpin
kelompok juga perlu memberikan tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi
dalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses.
5. Pemimpin
kelompok diharapkan mampu mengatur”lalu lintas” kegiatan kelompok, pemegang
aturan permainan,pendamai dan pendororng kerjasama serta suasana kebersamaan.
6. Sifat
kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian
yang timbul didalamnya, juga menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.
Sebagai pemimpin kelompok,
seseorang harus berperan mendorong
anggota
beraktivitas sambil memberi sugesti dan semangat agar tujuan dapat tercapai.
Segala
masukan yang datang dari luar, baik berupa ide atau gagasan, tekanan-tekanan,
maupun
berupa materi, semuanya harus diproses di bawah koordinasi pemimpin. Untuk ini,
pemimpin perlu berperan:
(1) sebagai
penggerak (aktivator),
(2) sebagai
pengawas,
(3) sebagai pemberi semangat/kegembiraan, dan sebagai pemberi tanggung jawab kepada anggota.
Menurut
Covey dalam (Kris Yuliani H 2002: 6) ada tiga peranan pemimpin dalam
kelompok/organisasi antara lain
1.
Pathfinding (pencarian alur), mengandung sistem
nilai dan visi dengan kebutuhan pelanggan melalui suatu perencanaan strategis
yang disebut the strategic pathway (jalur strategi).
2.
Aligning (penyelarasan), upaya memastikan bahwa
struktur, sistem dan operasional organisasi memberi dukungan pada pencapaian
visi dan misi dalam memenuhi kebutuhan - pelanggan dan pemegang saham lain yang
terlibat.
3.
Empowerment (pemberdayaan), suatu semangat yang
digerakkan dalam diri orang-orang yang mengungkapkan bakat, kecerdikan dan
kreativitas laten, untuk mampu mengerjakan apapun dan konsisten dengan
prinsip-prinsip yang disepakati untuk mencapai nilai, visi dan misi bersama
dalam melayani kebutuhan pelanggan dan pemegang saham lain yang terlibat.
Peranan pemimpin kelompok yang sangat
perlu dilaksanakan oleh seorang pemimpin kelompok yaitu:
(1) Membantu
kelompok dalam mencapai tujuannya:
(2) Memungkinkan
para anggota memenuhi kebutuhan
(3) Mewujudkan nilai kelompok
(4) Merupakan
pilihan para anggota kelompok untuk mewakili pendapat mereka dalam interaksi
dengan pemimpin kelompok lain
(5) Merupakan seorang fasilitator yang dapat menyelesaikan
konflik kelompok (Sulaksana 2002: 7).
Menurut
Sondang (1999: 47-48), lima fungsi kepemimpinan yang dibahas secara singkat
adalah sebagai berikut:
(1) pimpinan
selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan,
(2) wakil dan juru bicara organisasi dalam
hubungan dengan pihak-pihak di luar organisasi,
(3) pimpinan
selaku komunikator yang efektif,
(4) mediator
yang handal, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam menangani
situasi konflik,
(5) pimpinan selaku integrator yang efektif,
rasional, objektif dan netral
.
2.5.KUALIFIKASI PEMIMPIN
KELOMPOK YANG EFEKTIF.
Untuk
dpat menjadi pemimpin kelompok yang efektif diperlukan syarat – syarat yang
tertentu yang mencakup syarat kepribadian dan ketrampilan – ketrampilan
tertentu. Berikut inni beberapa cirri kepribadian yang perlu dimiliki oleh
pemimpin kelompok yang efektif yang disarikan dari pendapat Corey dan Corey
(1987) :
1. Keberanian.
2. Dapat
dijadikan contoh.
3. Kehadiran.
4. Menhargai
dan mempedulikan.
5. Percaya
terhadap kegunaan proses kelompok.
6. Keterbukaan.
7. Tidak
mempertahankan diri dalam menghadapi serangan.
8. Kekuatan
pribadi.
9. Stamina.
10. Kemauan
untuk mencari pengalaman-pengalaman baru.
11. Kesadaran
diri.
12. Rasa
humor.
13. Kemampuan
menemukan sesuatu yang baru.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seorang
pemimpin harus dapat melakukan sesuatu bagi anggotanya sesuai dengan jenis
kelompok yang dipimpinnya. Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan,
pengarahan ataupun campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok,
memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam kelompok itu, memberikan
tanggapan tentang berbagai hal yang terjadi dalam kelompok, mampu mengatur ”lalu
lintas” kegiatan kelompok, dan sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu
dengan segenap isi dan kejadian-kejadian yang timbul didalamnya, juga menjadi
tanggung jawab pemimpin kelompok.
Daftar pustaka
Prayitno, 1995. Layanan
Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil), Padang: Galia Indonesia
http;/r-doc.blongspot.com/2009/12/peranan-pemimpin-dalam-kelompok.html#ixzz12fbpCqeJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar